Aku berdoa,
aku belajar, aku memohon, dan lainnya
Yah itulah,
detik-detik saat aku ingin testing untuk masuk SMA
Aku akan
SMA di SMA. ST. Thomas 1 medan
Aku sangat
takut, takut tidak lulus masuk SMA tersebut
Karena
sangat banyak tantangan yang akan dihadapi, mulai dari banyak anak SMP yang
akan testing di SMA tersebut. Yang ikut
testing ada 1000an orang dan yang diterima hanya setengah dari jumlah yang ikut
testing. Dan penyebab yang lain adalah ; banyak yang mencoba lebih dari 1 SMA,
banyak yang nanti saat testing akan kerja sama,dan lain-lain.
Banyak
teman aku yang ikut testing SMA disana, tp aku tidak bisa 1 ruangan dengan
mereka karna ada suatu masalah :(
Dan teman 1 kelas ku yang seruangan dengan aku hanya SARAH
Aku juga
tidak yakin mampu bisa kerja sama dengan dia :’(
Jadi saat
testing dimulai, aku sedikit tidak tahu
dengan jawabanku. Dan saat 5 hari kemudia saat pengumuman, aku sarah dan Octavia
dating ke rumahku untuk pergi ke sekolah bersama melihat hasil pengumumannya. Disitu
perasaan kami sangat takut dan DAG DIG DUG!
Kami pergi
menaiki angkot, di angkot mama aku menelepon aku menanyankan keberadaan ku di
mana. Aku menjawab kalau kami ada di angkot, di situ mamaku sudah menyuruh aku
kalau seandainya aku tidak masuk SMA.ST.Thomas 1 aku testing di SMA.ST.Thomas
2.
Dan setelah
sampai di sekolah, aku dan teman-temanku melihat hasilnya, dan ternyata NOMOR
AKU TIDAK ADA!!!! Perasaan sedih, kecewa
bercampur aduk :’( aku sangat sedih melihat nomor ku tidak ada.
Sedangkan sarah
dan Octavia ada nomornya. Mereka juga heran melihat nomor ku tidak ada. Dan
ternyata kami bertemu juga dengan teman sekelas kami. Ternyata ada juga teman
sekelas kami yang tidak lulus sama seperti aku. Dan semua teman-temanku tidak
percaya melihat kami yang tidak lulus masuk SMA. ST. Thomas 1. Dan memang
mungkin bukan di SMA. ST. THOMAS 1 tempat ku. Mungkin ada yang lebih baik lagi
:’)
Setelah
itu, kami langsung ke SMA. ST. Thomas 2 untuk mendaftar SMA. Dan di perjalanan
pulang aku menangis :’( aku menangis karna telah membuat orang tua ku sedih aku
tidak masuk. Dan saat di perjalanan pulang aku bertemu dengan kakakku dan dia
bertanya apakah aku lulus dan aku menjawab kalau aku tidak lulus.
Dari kisah
ini, aku mengambil makna bahwa selama di SMP, aku tidak serius belajar. Sia-sia
sudah uang orang tua ku selama 3 tahun habis RP. 400.000 1 bulan dan hasil yang
ku dapatkan SIA-SIA.
Dan aku
memiliki tekad bulat yaitu di SMA nanti aku ingin mengubah semuanya, aku ingin
lebih aktif, prestasi meningkat dan bisa membuat orang tua aku bangga!
Dan buat
kalian semua, jangan meniru sifat aku ya ;’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar